INDOPOS-Suasana pagi di Kecamatan Simpang Empat, Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu. Sabtu (28/6/2025), semarak. Lebih dari 1.000 pelari membanjiri kawasan Polres Tanahbumbu, siap mengukir jejak semangat dalam ajang Bhayangkara Run 2025 yang dinanti-nantikan. Tepat pukul 06.00 WITA, dentuman semangat dimulai. Bendera start dikibarkan gagah oleh Kapolres Tanahbumbu AKBP Arief Prasetya, menandai dimulainya tantangan lari sejauh 7,9 kilometer. Ribuan pasang kaki mulai bergerak, melesat dari halaman utama Polres Tanahbumbu, menelusuri jalan samping gereja yang teduh, sebelum akhirnya membanjiri lapangan Batulicin Festival (Batfest). Rute lari membawa para pelari melintasi jantung kota, menyusuri Jalan Ahmad Yani yang ramai di depan KFC Batulicin, lalu berputar anggun di Bundaran Jhonlin. Tak berhenti di situ, mereka terus berlari menuju kemegahan Masjid Agung Al Falah, tempat belokan tajam membawa mereka masuk ke dalam area Perumahan Jhonlin yang asri. Di dalam perumahan, adrenalin terus dipacu hingga mencapai pintu gerbang utama yang kembali mengarahkan mereka ke Jalan Ahmad Yani. Dengan napas terengah namun semangat membara, para pelari berbelok kanan dan melaju kencang, menembus batas akhir di garis finis yang menanti di Polres Tanahbumbu. Kemeriahan acara tak hanya milik para pelari. Panggung hiburan dipenuhi dentuman musik dari band-band pilihan penyelenggara, menambah semarak suasana. Setelah menaklukkan jarak yang tak singkat, peserta diajak rileks sejenak dengan sesi senam bersama, sebelum mata mereka berbinar menanti pengumuman doorprize yang menggiurkan. Pantauan wartawan menunjukkan, area lapangan utama dipenuhi wajah-wajah puas. Para pelari beristirahat, berbagi cerita, dan tentu saja, menikmati hidangan lezat yang telah disiapkan untuk mengisi kembali energi mereka. Salah satunya adalah Aditya dari Kecamatan Satui. Dengan senyum lebar, ia berbagi kisahnya menaklukkan tantangan 7,9 kilometer. “Awalnya, di sekitar kilometer kelima, kaki ini rasanya sudah berat sekali, kepikiran mau berhenti,” aku Aditya. Tapi, begitu melihat pelari di depan dan belakang, semangat mereka itu menular. Langsung termotivasi lagi buat terus melangkah sampai garis finis. Pengalaman serupa dirasakan Rena, peserta lainnya. Baginya, Bhayangkara Run 2025 bukan sekadar adu cepat, melainkan pembuktian diri. “Yang terpenting bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga konsistensi dan semangat untuk menaklukkan diri sendiri,” ujarnya penuh makna. Menuritnya, Ini bukan sekadar ajang lari, melainkan perayaan kesehatan, kebersamaan, dan ketahanan diri. Dia sangat menikmati setiap detiknya, dari garis start hingga garis finis. Melihat betapa antusiasnya semua orang, rasanya ingin terus merasakan atmosfer seperti ini!. Semangat yang membara membuat Rena tak sabar. “Saya pasti ikut lagi tahun depan apabila kembali dilaksanakan!” pungkasnya, mencerminkan antusiasme ribuan pelari lainnya. Rupanya pagi hari tadi (27/7), takdir manis berpihak kepada perjuangan perempuan. Hadiah utama door prize Bhayangkara Run Polres Tanah Bumbu dimenangkan seorang perawat puskesmas di Martapura, Riens Fahrina, dan pelajar muda Tanah Bumbu yang baru daftar ke SMA, Hadzika. Pagi buta usai subuh, halaman Mapolres Tanah Bumbu menyemut oleh peserta berseragam merah putih. Mereka datang dari berbagai daerah, banyak yang merupakan atlet lari. Mereka mengikuti lomba lari maraton sekitar 8 kilometer, merebutkan hadiah uang tunai, plus door prize. Para peserta dilepas langsung Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya dan Bupati Andi Rudi Latif. Sekitar pukul delapan, para peserta berdatangan. Mereka pun mendapatkan hadiah, sesuai kategori dan tiket juara yang diraih. Dan tentu saja, yang ditunggu-tunggu mayoritas peserta lainnya adalah door prize. Silih berganti wajah berbingkai senyum lebar naik ke panggung mengambil hadiah mereka. Beragam, dari elektronik sampai peralatan rumah tangga yang mahal-mahal. Lalu tibalah undian utama, dua buah sepeda motor. Satu bebek, satu matic. (***)