• INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 31, 2025
  • 0 Comments
DPRD DKI Antisipasi Dampak Demonstrasi, Tunda Kegiatan dan Rapat

INDOPOS-Aksi demonstrasi yang berlangsung selama 3 hari di Jakarta membuat sekretariat DPRD DKI melakukan sejumlah langkah antisipasi. Kabag Umum DPRD DKI Jakarta, Asril mengatakan langkah antisipasi itu dilakukan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. “Untuk sementara, kita melakukan penundaan terhadap sejumlah rapat-rapat di DPRD DKI sesuai arahan pimpinan. Sambil menunggu kondisi Jakarta kembali kondusif,” ujar Asril, Minggu (31/8/2025). Diam mengatakan, dalam hal pengamanan pihak sekretariat DPRD DKI juga melakukan koordinasi dengan Kodam.”Mengigat gedung DPRD DKI merupakan objek vital. Upaya koordinasi harus kita lakukan dengan penuh kehati-hatian,” bebernya. Meski sejumlah langkah antisipasi dilakukan, sekretariat DPRD DKI akan tetap berjalan normal. “ASN pun akan tetap bekerja seperti biasa,” imbuhnya. Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur Jakarta, Chico Hakim, menanggapi Surat Edaran dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Pemprov DKI kepada perusahaan untuk melakukan work from home atau bekerja dari rumah di masa demonstrasi. Chico menyebutkan Surat Edaran bernomor e-0014/SE/2025 terkait WFH bersifat imbauan. Sebagaimana dokumen yang dilihat, Minggu (31/8/2025), surat itu ditujukan kepada pimpinan perusahaan di Jakarta. Disnakertransgi DKI mengimbau perusahaan yang lokasinya terkena dampak aksi unjuk rasa atau demonstrasi untuk melaksanakan pekerjaan dari rumah.”Untuk ASN di lingkup DPRD DKI menerapkan WFH, masih akan menunggu arahan lebih lanjut,” tandasnya. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 30, 2025
  • 0 Comments
Membangun Jejaring Internasional: Universitas Borobudur Kunjungi Institut Koperasi Malaysia dan Perdasama dalam Program Tridarma

INDOPOS-Rabu, 27 Agustus 2025 – Pada hari keempat sekaligus penutupan program Tridarma Internasional Malaysia, delegasi Universitas Borobudur yang terdiri dari empat dosen berprestasi, yakni Dr. Puji Astuty, S.E., M.M., Dra. Sri Sungkowati, M.M., Faradilla Ishara Lestari, S. Psi., M.Psi., dan Ruth P. Hutabarat, S.S., M.Pd., beserta dua mahasiswa, yakni Tanty Yuanita, mahasiswa program doktor (S3) Ilmu Ekonomi, serta Siti Fatimah, mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, mengunjungi dua institusi penting di Malaysia. Delegasi Universitas Borobudur pertama-tama mengunjungi Institut Koperasi Malaysia untuk melakukan kegiatan benchmarking dan penandatanganan MoU kerja sama internasional. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program-program koperasi yang ada di Indonesia, khususnya dalam konteks pengembangan ekonomi berbasis koperasi. Melalui kerja sama ini, diharapkan ada transfer pengetahuan yang dapat diterapkan di Indonesia, terutama dalam mengoptimalkan potensi koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, delegasi Universitas Borobudur mengunjungi Perdasama atau Persatuan Pedagang dan Pengusaha Melayu Malaysia. Persatuan ini memegang peranan yang sangat penting dalam memfasilitasi kerjasama antara para pengusaha dan industri Malaysia dari berbagai sektor. Selain itu, Perdasama juga berperan aktif dalam mempromosikan perdagangan internasional dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Malaysia. Kunjungan ini memberikan wawasan lebih luas tentang bagaimana organisasi seperti Perdasama mendukung sektor bisnis dan perdagangan dalam rangka memperkuat perekonomian nasional. Kegiatan Tridarma Internasional Malaysia ini memberikan manfaat yang signifikan bagi Universitas Borobudur. Selain memperluas jaringan internasional, program ini juga membuka peluang bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang dapat diterapkan dalam praktik pendidikan di Indonesia. Kerja sama internasional yang terjalin diharapkan dapat memperkaya pengalaman para dosen dan mahasiswa Universitas Borobudur dalam mengembangkan wawasan akademik, serta memperkuat kontribusi universitas terhadap pembangunan ekonomi dan sosial baik di Indonesia maupun di tingkat internasional. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 29, 2025
  • 0 Comments
Ketum PPI Muhlis Ali Ajak Rakyat Jaga Persatuan di Tengah Ujian Bangsa

INDOPOS-Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia, Muhlis Ali, menyerukan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika kebangsaan yang kian memanas. Ia menekankan bahwa Indonesia hanya dapat berdiri kokoh jika seluruh anak bangsa merawatnya dengan semangat kebersamaan. “Negeri ini adalah rumah bersama, yang hanya bisa bertahan jika kita rawat bersama. Jangan sampai retak karena ego pribadi maupun kepentingan golongan,” ujar Muhlis Ali, Jumat (29/8). Muhlis menilai langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menghadirkan program-program nyata, seperti Koperasi Merah Putih, Makan Bergizi Gratis, dan penguatan ketahanan pangan, merupakan ikhtiar untuk menjawab kebutuhan mendasar rakyat sekaligus memperkuat kedaulatan bangsa. Namun, ia juga menyoroti berbagai ujian kebangsaan yang muncul belakangan ini. Tragedi meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, disebutnya sebagai duka mendalam yang dirasakan masyarakat. Muhlis mengucapkan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban. Ia juga mengapresiasi respons cepat aparat negara, mulai dari Kapolri yang menemui keluarga korban, Kapolda Metro yang hadir dalam pemakaman, hingga langkah Propam Polri yang mempatsus tujuh anggota Brimob terkait peristiwa tersebut. “Tindakan itu adalah bukti bahwa negara hadir, aparat tidak tinggal diam, dan marwah institusi dijaga,” tegasnya. Di tengah situasi yang penuh tantangan, Muhlis mengajak seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, aparat, organisasi masyarakat, media, hingga rakyat, untuk kembali mengingat esensi persatuan. “Kita bangsa besar yang lahir dari gotong royong, bukan dari saling menyalahkan. Inilah saatnya menguatkan solidaritas dan menenangkan hati demi masa depan Indonesia,” pungkasnya. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 28, 2025
  • 0 Comments
Wakil Ketua MA Non Yudisial Harus Berintegritas Dan Mumpuni

INDOPOS-Kalangan pengamat berharap kursi Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) bidang non-yudisial bisa Hakim Agung yang berintegritas dan punya kemampuan mumpuni. Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali mengatakan, pemilihan Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) bidang non-yudisial akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Menurutnya, ada tren peningkatan kinerja yang baik di bawah pimpinan Ketua Mahkamah Agung Prof. Sunarto. Ketua MA saat ini fokus melakukan pembenahan. Terutama setelah ada kasus-kasus besar seperti makelar kasus, penemuan uang triliunan rupiah di rumah mantan orang dalam MA. “Juga ada mantan sekretaris MA yang hingga kini masalah hukumnya tak pernah selesai di KPK. Semua itu sulit dibayangkan dengan akal sehat di sebuah ahkamah yang agung,” tutur Effendi dalam keterangannya, Kamis (28/8/2025). Namun, menurut Effendi Gazali, dalam ilmu komunikasi publik, setelah ada bencana, bisa muncul rencana. “Ketua MA saat ini tampak serius dengan rencananya. Beberapa sudah terlaksana. Ada rotasi hakim, ada juga pendidikan dan peningkatan kapabilitas yang mulai terasa. Intinya sekarang tren MA membaik,” tegasnya. Tapi pada praktek atau kenyataannya, tidak semuanya berubah langsung indah dan baik. Effendi Gazali mengaku pernah kerepotan saat menghadapi perkara. “Saya menang perkara perdata dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, sampai ke MA karena lawan kasasi. Semuanya saya menang telak 3-0. Lalu pihak lawan mengajukan PK untuk mengulur-ulur waktu eksekusi. Nah sampai beberapa bulan berkas perkara PK pihak lawan itu statusnya bisa “sedang didistribusi”. Berapa lama sih sebuah berkas harus ditahan untuk didistribusikan? Berapa sulitnya sih mendistribusikan perkara? Apakah kita mendistribusikannya ke Antartika?” tanya Effendi Gazali. Karena itulah, dibutuhkan Wakil Ketua MA Non-yudisial, yang berintegritas, dan orangnya punya kemampuan yang baik. “Kasihan kalau Ketua MA sudah serius mau berbuat baik, demi kinerja yang membaik. Namun calon wakil ketuanya, tidak punya kemampuan dan kurang berintegritas. Misalnya saja, selain soal dunia praktek yang masih belum tertata rapi, ditambah lagi dengan nama-nama yang sering dihafal publik sebagai nama-nama yang terlilit masalah dan integritasnya kurang. Jika mereka ini mencalonkan diri dan terpilih, maka citra MA bukan jadi membaik, tapi membusuk,” pungkas Effendi Gazali Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani setuju dengan pernyataan Effendi Gazali. Dia mewanti-wanti, jika yang maju dan terpilih sebagai wakil ketua MA non-yudisial adalah hakim-hakim bermasalah, pastilah kinerja dan citra MA akan memburuk. “Sudahlah hakim-hakim yang sudah berkali-kali dipanggil KPK atau namanya disebut-sebut dalam berbagai sidang nggak usah maju menjadi calon wakil ketua MA non-yudisial,” harapnya. Julius juga melihat sebuah keanehan. Belakangan ada tren bagus dari Komisi Yudisial (KY) yang memberikan nama-nama hakim bermasalah kepada DPR untuk menjadi perhatian dalam pendalaman pemilihan hakim agung. Artinya untuk masuk menjadi hakim agung, diberikan nama-nama yang bermasalah agar MA tidak dimasuki oleh calon hakim agung yang bisa membuat kinerja MA memburuk. “Aneh kan, untuk yang akan masuk disaring agar tidak membawa sesuatu yang busuk dari luar. Tapi ketika ada pemilihan wakil ketua, justru calon yang bisa membawa citra dan kinerja busuk tidak diperingatkan sejak dini,” tanya Julius. Karena itu, Julius berharap publik, civil society, dan media jangan lelah memelototi proses pemilihan ketua MA non-yudisial. Julius berharap semua pihak terus ingatkan soal calon-calon bernoktah “hitam” yang namanya disebut-sebut dalam berbagai kasus. “Saya, juga Bang Effendi Gazali, dan banyak teman-teman aktivis serta media sudah mengingatkan. Tapi semuanya berbalik ke MA. Apakah ingin dapat pasangan Ketua MA dan wakil yang keduanya relatif punya rekam jejak baik. Atau siapapun boleh maju dan jika terpilih mungkin akan menghasilkan pasangan ketua MA yang baik dan wakil ketua yang kurang berintegritas. Nah pasangan gado-gado yang kedua ini cenderung membawa nama buruk dan kinerja busuk bagi MA,” pungkasnya. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 28, 2025
  • 0 Comments
Universitas Borobudur dan Recep Tayyip Erdogan University (Türkiye) Resmikan Kerja Sama Internasional melalui Penandatanganan MoU

INDOPOS-Jakarta, 28 Agustus 2025 — Universitas Borobudur secara resmi menerima kunjungan delegasi dari Recep Tayyip Erdogan University (RTEU), Türkiye, dalam rangka menjalin kerja sama internasional melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Acara berlangsung di kampus Universitas Borobudur dengan suasana penuh semangat kolaborasi dan persahabatan antarbangsa. Delegasi dari Recep Tayyip Erdogan University dipimpin oleh Prof. Naim Demirel, Dekan Fakultas Hukum, dan didampingi oleh Mr. Doddy Hidayat. Kedatangan delegasi disambut hangat oleh jajaran pimpinan Universitas Borobudur, yang terdiri dari: * Prof. Ir. Bambang Bernanthos, M.Sc., Rektor * Prof. Darwati Susilastuti, M.M., Wakil Rektor I Bidang Akademik * Prof. Didik Sulistyanto, Senior Advisor * Prof. Faisal Santiago, M.M., Direktur Pascasarjana * Dr. Ahmad Redi, Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum * Dr. Megawati Barthos, Dekan Fakultas Hukum Acara ini dimoderatori oleh Dr. Roma Nova, S.E., M.B.A., selaku Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Borobudur. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Türkiye sebagai bentuk penghormatan dan simbol persaudaraan antarnegara. Selanjutnya, para tamu undangan diajak untuk menyaksikan video profil Universitas Borobudur, yang menggambarkan pencapaian kampus, termasuk raihan akreditasi “Unggul” dari BAN-PT pada November 2024. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Borobudur, Prof. Bambang Bernanthos, M.Sc., menyampaikan apresiasi atas kehadiran delegasi RTEU serta harapan agar kerja sama ini menjadi langkah awal menuju kolaborasi strategis di bidang pendidikan, penelitian, dan pertukaran akademik. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Prof. Naim Demirel yang mengungkapkan komitmen RTEU untuk mendukung kerja sama lintas negara dan memperkuat jaringan akademik global. Puncak kegiatan ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Universitas Borobudur dan Recep Tayyip Erdogan University. Penandatanganan ini menjadi landasan resmi bagi kedua institusi untuk menjalin kolaborasi dalam bidang pengembangan akademik, penelitian bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta inisiatif internasional lainnya. Usai penandatanganan, kedua pihak melakukan pertukaran cinderamata sebagai simbol persahabatan, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Agenda berikutnya adalah sesi diskusi yang difokuskan pada implementasi MoU. Dalam sesi ini, para akademisi dari kedua universitas berdiskusi mengenai peluang dan program konkret yang dapat segera direalisasikan pasca penandatanganan kerja sama. Diskusi berfokus pada empat poin utama kerja sama strategis, yaitu: 1. Pertukaran dosen (Exchange Lecture) antara kedua universitas untuk mendukung penguatan wawasan internasional dalam pengajaran. 2. Pertukaran mahasiswa (Exchange Student) guna memberikan pengalaman akademik lintas budaya bagi mahasiswa dari kedua negara. 3. Program magang mahasiswa (Internship Student), yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis di lingkungan internasional. 4. Penelitian dan publikasi bersama (Joint Research and Joint Publication), sebagai upaya mendorong kontribusi akademik yang relevan dan berdampak global. Kegiatan ditutup dengan harapan besar agar kolaborasi antara Indonesia dan Türkiye, khususnya antara Universitas Borobudur dan Recep Tayyip Erdogan University, terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi kedua belah pihak. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 28, 2025
  • 0 Comments
Delegasi Universitas Borobudur Hadiri Konferensi Internasional di Kuala Lumpur Angkat Tema “Green Economy and Smart Governance”

INDOPOS-Pada hari Selasa, 26 Agustus 2025, dalam rangka kegiatan internasional tridarma di Malaysia, berlangsung The 5th International Conference on Sustainability in Technological, Environmental, Law, Management, Social, and Economic Matters (5th ICOSTELM). Konferensi internasional ini mengusung tema “Green Economy and Smart Governance: Pathways to Sustainable Development Goals (SDGs)” dan digelar di Grand Hall, Level 1, Tabung Haji Tower, Kuala Lumpur. Acara dibuka secara resmi dengan Opening Speech oleh Prof. Dr. Tulus Suryanto, MM., Akt., CA., selaku President of ASEAN Academic Association. Sambutan turut diberikan oleh Prof. Datuk Sr. Dr. Mohaizi Mohamad, Group President of UGM sekaligus Chairman of DMDI Education Bureau, Malaysia. Konferensi ini menghadirkan sejumlah keynote speaker dari berbagai negara, termasuk Malaysia dan Indonesia. Salah satu pembicara utamanya adalah Prof. Dr. Raduwan Bin Idar, Vice Chancellor dari University Geomatika Malaysia. Delegasi dari Universitas Borobudur hadir dengan perwakilan empat dosen, yakni Dr. Puji Astuty, S.E., M.M., Dra. Sri Sungkowati, M.M., Faradilla Ishara Lestari, S. Psi., M.Psi., dan Ruth P. Hutabarat, S.S., M.Pd. Selain itu, mahasiswa program doktor Ilmu Ekonomi, Tanty Yuanita, dan mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, Siti Fatimah, juga turut berpartisipasi dengan melakukan pemaparan penelitian pada sesi paralel. Sebagai tambahan, perwakilan Universitas Borobudur, Faradilla Ishara Lestari, S. Psi., M.Psi., juga turut menampilkan Tari Pendet, tarian tradisional Bali pada sesi performance. Selain konferensi, pada kegiatan yang sama juga dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Borobudur dan Universiti Geomatika Malaysia sebagai bentuk kerja sama akademik dan penelitian. Setelah konferensi selesai, seluruh peserta melanjutkan kunjungan kampus ke Universiti Kebangsaan Malaysia dan diterima langsung oleh Prof. Dr. Kadarudin Ayub. Kegiatan konferensi internasional ini memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta, khususnya dalam memperkuat jejaring akademik dan kolaborasi lintas negara. Bagi Universitas Borobudur, partisipasi dalam forum berskala internasional ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen kampus terhadap program internasionalisasi. Melalui penguatan kerja sama akademik, pertukaran ilmu pengetahuan, dan kesempatan presentasi riset di tingkat global, diharapkan kualitas pendidikan dan penelitian di Universitas Borobudur dapat terus meningkat serta mampu bersaing secara internasional. Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang bagi dosen dan mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) secara global. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 28, 2025
  • 0 Comments
RAKER BAMUS BETAWI ; Penguatan tata kelola organisasi untuk Kemajuan Kebudayaan Betawi di era Jakarta Kota Global

INDOPOS-BAmus betawi Pimpinan H. Riano P. Ahmad. SH akan mengadakan Rakernas Bamus Betawi yang pertama yang akan diselenggarakan hotel USU Puncak Bogor, pada tanggal 30 Agustus – 2 September 2025 dengan tema ” Penguatan tata kelola organisasi untuk pemajuan kebudayaan Betawi di era Jakarta kota global “. Hingga kini, Jakarta masih berada di peringkat ke-74 dari 156 kota di dunia. Sedangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan Jakarta masuk ke 20 besar kota dunia pada 2045. Agar ada peta jalan yang memandu pembangunan Jakarta sebagai kota global nan inklusif, kompetitif, berketahanan, serta berkelanjutan, disinilah peran kaum Betawi sebagai penduduk Asli Jakarta untuk ikut dalam mensukseskan visi misi Gubernur Pramono Anung – Rano Karno menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global berdaya saing yang berkeadilan, berkelanjutan, dan menyejahterakan warganya. Ujar Tahyudin Aditya sekjen Bamus Betawi. “Melalui Rakernas Bamus Betawi Pimpinan Riano. P. Ahmad terjadi sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jakarta untuk mewujudkan Visi Jakarta Sebagai Kota Global yang berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan. Setelah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Jakarta akan mempertahankan perannya sebagai pusat perdagangan, jasa keuangan, dan bisnis, sambil terus berbenah mengatasi tantangan seperti kemacetan dan lingkungan untuk mewujudkan kota yang layak huni dan berbudaya” Tandas tahyudin Dra. Munir Arsyad. Mpd selalu ketua Panitia Rakernas ” Rakernas Bamus Betawi yang Pertama Pimpinan H. Riano P. Ahmad merupakan konsolidasi para pengurus Bamus Betawi untuk solid dan ikut andil dalam berkolaborasi mendorong Pemerintahan Gubernur Pramono Anung dan Rano Karno Periode 2025 -2030. Adapun yang hadir dalam rakernas Bamus Betawi adalah para anggota dan pengurus Ormas yang tergabung dalam Bamus Betawi serta para tokoh tokoh Betawi bang H. Foke (Fauzi Bowo) mantan gubernur jakarta, bang H. Nuri dan para tokoh lainnya. Rakernas akan di buka oleh Gubernur Jakarta Bapak Pramono Anung. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 27, 2025
  • 0 Comments
Univeristas Borobudur Perluas Jejaring Internasional lewat Kunjungan ke UiTM dan City University Malaysia

INDOPOS-Kuala Lumpur, Senin 25 Agustus 2025 — Pada hari kedua kegiatan International Tridarma di Malaysia, delegasi Universitas Borobudur yang diwakili oleh empat dosen yakni Dr. Puji Astuty, S.E., M.M., Dra. Sri Sungkowati, M.M., Faradilla Ishara Lestari, S. Psi., M.Psi., dan Ruth P Hutabarat, S.S., M.Pd. Selain itu, turut serta Tanty Yuanita, mahasiswa program doktor (S3) Ilmu Ekonomi, serta Siti Fatimah, mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen melaksanakan kunjungan ke Universiti Teknologi Mara (UiTM) Shah Alam. Di universitas ini, para peserta mengikuti kegiatan visiting lecture, benchmarking, dan student mobility. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa dan dosen UNBOR untuk belajar dan bertukar pengalaman langsung dengan civitas akademika UiTM, serta memperluas wawasan akademik dan budaya di lingkungan internasional. Selanjutnya, delegasi melanjutkan perjalanan ke City University yang berlokasi di Cyber Jaya, Kuala Lumpur, untuk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk kerja sama pendidikan antara kedua institusi. Selain itu, mahasiswa UNBOR mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan student mobility yang dipandu langsung oleh mahasiswa City University. Kegiatan ini semakin memperkaya pengalaman lintas budaya dan memperkuat hubungan antar kedua universitas. Aktivitas hari kedua ini merupakan rangkaian kegiatan International Tridarma di Malaysia yang berlangsung pada 24 hingga 28 Agustus 2025. Tridarma International merupakan program yang memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk merasakan pengalaman dan belajar langsung di universitas lain di luar negeri. Kegiatan tridarma ini meliputi Student Mobility, Visiting Lecturer, Benchmarking, Community Service, serta international conference, yaitu 5th ICOSTELM 2025. Program ini bertujuan memberikan pengalaman dan kesempatan belajar di universitas serta mengunjungi perusahaan antar budaya internasional bagi generasi muda Indonesia dan para dosen pengajar. Dengan rangkaian kegiatan hari kedua yang penuh makna ini, UNBOR terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan tridarma perguruan tinggi secara internasional, memberikan pengalaman belajar dan jejaring global bagi para mahasiswa dan dosen. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 26, 2025
  • 0 Comments
Universitas Borobudur Awali International Tridarma di Malaysia dengan Penandatanganan MoU dan Bazar UMKM

INDOPOS-Kuala Lumpur, Minggu 24 Agustus 2025 — Universitas Borobudur (UNBOR) mengadakan kegiatan International Tridarma di Malaysia pada 24 hingga 28 Agustus 2025. Tridarma International merupakan program yang memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk merasakan pengalaman dan belajar langsung di universitas lain di luar negeri. Kegiatan tridarma ini meliputi Student Mobility, Visiting Lecturer, Benchmarking, Community Service, serta international conference, yaitu 5th ICOSTELM 2025. Program ini bertujuan memberikan pengalaman dan kesempatan belajar di universitas serta mengunjungi perusahaan antar budaya internasional bagi generasi muda Indonesia dan para dosen pengajar. Sebagai bentuk komitmen nyata dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi secara internasional, UNBOR mengirimkan enam delegasinya yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa. Delegasi tersebut meliputi empat dosen yakni Dr. Puji Astuty, S.E., M.M., Dra. Sri Sungkowati, M.M., Faradilla Ishara Lestari, S. Psi., M.Psi., dan Ruth P Hutabarat, S.S., M.Pd. Selain itu, turut serta Tanty Yuanita, mahasiswa program doktor (S3) Ilmu Ekonomi, serta Siti Fatimah, mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen. Kegiatan perdana yang digelar adalah International Community Service bekerja sama dengan PARI (Persatuan Anak Rantau Indonesia), sebuah komunitas pekerja Indonesia yang aktif berkegiatan di Malaysia. Momentum ini menjadi bukti komitmen UNBOR dalam memperluas jangkauan tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, ke ranah internasional. Melalui kegiatan ini, UNBOR berupaya menjalin hubungan yang lebih erat dengan berbagai pihak lintas negara untuk memperkuat kontribusinya dalam pengembangan ilmu dan sosial kemasyarakatan. Pada hari pertama juga, UNBOR mengukuhkan kerja sama internasional dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama MIMTC (Majelis Himpunan Erat Dagang Malaysia Indonesia). Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam bidang pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat, sekaligus menjadi fondasi yang kuat untuk kerjasama berkelanjutan antara kedua negara. Kegiatan yang berlangsung di Wisma MPM (Majlis Perundingan Malaysia), Kuala Lumpur, semakin meriah dengan terselenggaranya bazar produk UMKM Malaysia. Bazar ini menampilkan berbagai produk unggulan lokal, mulai dari makanan dan minuman khas, produk kesehatan, hingga inovasi-inovasi menarik dari beragam sektor. Keberadaan bazar ini tidak hanya memperkaya pengalaman para peserta, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan budaya Malaysia secara langsung. Partisipasi aktif UNBOR dalam event ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian masyarakat internasional, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperluas jejaring kerjasama antarnegara. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi jembatan bagi perguruan tinggi Indonesia dalam menjalin sinergi global, meningkatkan kualitas akademik, serta memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat luas. (***)

  • INDOPOSINDOPOS
  • Agustus 25, 2025
  • 0 Comments
Hadirkan Piyu Padi, Universitas Borobudur Gelar Diskusi Tata Kelola Royalti Musik

INDOPOS-Musisi dan gitaris Satriyo Yudi Wahono, atau lebih dikenal sebagai Piyu Padi Reborn, meminta royalti dibayarkan kepada pencipta lagu sebelum penyanyi naik ke atas panggung. Demikian disampaikan Piyu dalam diskusi Tata Kelola Royalti Musik Di Indonesia, yang digelar Program Doktor Hukum Universitas Borobudur, Senin (25/8/2025) Menurutnya, pembayaran royalti harus sudah selesai bersamaan dengan pembayaran komponen lain, meliputi artis yang membawakan lagu, vendor, sound engineer, hingga sewa alat. “Sama seperti yang dilakukan ketika seorang artis atau penyanyi akan naik panggung, harus udah beres dulu. Fee-nya harus beres dulu. Dari DP, dari pemenuhan sebelum naik panggung, harus udah beres. Termasuk dengan riders-ridersnya,” kata Piyu, Gitaris Padi Reborn itu juga membahas terkait Direct license. Dimana sistem perizinan langsung antara pencipta lagu dengan pihak yang mau memakai karya, tanpa harus melalui lembaga kolektif. Sistem ini dianggap AKSI lebih fleksibel dan adil, terutama bagi para musisi yang ingin mengelola sendiri karya mereka. Ia memastikan hal itu untuk menunjukkan, apa yang tengah perjuangkan. Selain itu agar mempermudah jalur distribusi izin, supaya semua pihak dalam ekosistem musik, pencipta, artis, manajer, promotor, bisa lebih gampang bertransaksi secara legal dan adil. Piyu akui, memang dari AKSI belum melihat pemenuhan atas hak cipta yang belum bisa memberikan kesejahteraan para pencipta lagu hingga asosiasi memberikan satu alternatif dengan melakukan direct license. “Direct License tidak melanggar, karena ada dalam undang-undang pasal 81 yang yang memungkinkan untuk bisa menjalankan direct license, “ kata Piyu. Sementara itu, Direktur Program Pascasarjana Universitas Borobudur, Prof Faisal Santiago berharap regulasi yang adil bagi musisi, pencipta lagu dan pemain musiknya. “Dengan adanya satu regulasi yang menguntungkan semua pihak, Artinya bagi musisi bisa mensejahterakan dengan regulasi yang baik. Jadi bukan hanya yang penyanyinya saja tetapi penciptanya tidak mendapat atau pemain musiknya tidak dapat itu kan saya pikir tidak mencerminkan rasa keadilan karena dengan adanya hukum itu adanya keadilan kepastian dan kemanfaatan, “ kata Santiago.