
INDOPOS-Dalam upaya memperkuat perekonomian domestik di tengah dinamika global, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan program Connect Jakarta pada Kamis (8/5/2025).
Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara Bank Indonesia dengan berbagai elemen pentahelix, yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media massa.
Mengusung tagline “Sinergi dan Kolaborasi Untuk Jakarta Mendunia”, Connect Jakarta diharapkan menjadi wadah penguatan sinergi lintas sektor guna mendorong Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu menyejahterakan warganya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antar pemangku kepentingan.
“Lingkungan strategis global dan domestik saat ini sangat dinamis. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat agar kebijakan yang diambil bisa tepat sasaran dan efektif,” ujarnya.
Menurut Arlyana, perekonomian Jakarta memiliki peluang untuk tumbuh pada kisaran 4,6%–5,4% dengan inflasi yang terkendali dalam target 2,5±1%. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa sinergi lintas sektor sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan.
Peluncuran Connect Jakarta juga dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan seperti Bincang Bareng Media dan Editorial Connect yang diikuti oleh media nasional dan regional.
Selain itu, digelar pula CEO Talks bersama pelaku usaha dari berbagai sektor untuk merumuskan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah dan otoritas terkait.
Arlyana mengatakan, program ini akan dilanjutkan dengan inisiatif PR Connect serta Jakarta Literacy Week yang bertujuan memperluas jejaring dan meningkatkan literasi mengenai peran strategis Bank Indonesia dalam pembangunan daerah.
Lebih lanjut ia berharap dengan semangat kolaboratif, Connect Jakarta menjadi ruang temu untuk memperkuat fondasi pembangunan ekonomi Jakarta yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kami berharap seluruh unsur pembangunan dapat terus bergerak bersama, memperkuat stabilitas ekonomi, dan meningkatkan daya saing Jakarta sebagai kota global,” tutup Arlyana.