
INDOPOS-Seratusan orang yang menyatakan berasal dari TPUA (Tim Pembela Ulama dan Aktivis) medatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada atau UGM pada Selasa, 15 April 2025. Kedatangan mereka ke Fakultas Kehutanan untuk mengklarifikasi perihal polemik ijazah mantan Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, tiga orang perwakilan tim yaitu Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauzia Tiasuma diterima untuk berdialog dengan pihak kampus. Selain mereka, ada juga tokoh senior yang ikut mendatangi Fakultas Kehutanan UGM yaitu Amien Rais dan Syukri Fadloli dari Yogyakarta.
Kelompok TPUA selama ini mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi. Bahkan mereka juga menuding ijazah Jokowi palsu. Kehadiran mereka di Fakultas Kehutanan UGM adalah untuk melihat langsung bukti-bukti ijazah Jokowi di kampus itu. “Tim pembela ulama dan aktivis dari Jakarta hadir untuk mengklarifikasi dugaan ijazah palsu mantan presiden Jokowi,” kata Syukri Fadoli, Selasa, 15 April 2025.
Ia menyatakan, tujuan klarifikasi adalah untuk menentukan keaslian ijazah tersebut. Dugaan ijazah palsu muncul karena mantan presiden tidak bisa membuktikan keaslian ijazahnya di pengadilan. “Pengadilan seharusnya menilai kebenaran ijazah jika ada tuduhan penggunaan ijazah palsu,” kata Syukri.
Perwakilan rombongan ditemui oleh Wakil Rektor I Wening Udasmoro, Wakil Rektor III Arie Sudjito, dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta. Rombongan ini datang ke UGM dan berkumpul di Fakultas Kehutanan. Mereka kemudian menuju Bundaran UGM untuk berorasi.
Polemik seputar ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali mencuat setelah mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi. Rismon menilai penggunaan font Times New Roman dalam dokumen tersebut belum ada di era 1980-an hingga 1990-an.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam video berjudul “Ijazah Palsu Joko Widodo “Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System”, yang diunggah di YouTube, Selasa, 11 Maret 2025. Ia berpendapat bahwa ini adalah bukti kuat untuk meragukan keaslian dokumen tersebut. Tudingan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk UGM dan teman-teman seangkatan Jokowi.
Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang masih mempersoalkan tentang keaslian ijazahnya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu kembali menekankan bahwa siapa yang menuduh ijazah UGM-nya palsu adalah yang harus membuktikan.
“Ya dipertimbangkan untuk dikaji lebih dalam oleh pengacara (kuasa hukum) karena memang sudah disampaikan oleh Rektor UGM, terakhir juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Kehutanan, kan sudah jelas semuanya,” ujar Jokowi ketika ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Sumber, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 11 April 2025.
Menanggapi hal itu saat awak media menghubungi Jimmy S Ketua Umum Masyarakat Pendukung Gibran mengatakan, Mereka itu lagi mencari apa sampai bergerombol seperti itu dan menggeruduk Kampus ? Jika yg mereka cari hanya keaslian ijasah seseorang ya gunakan jalur hukum yg ada.
Meskipun kita sdh tau bahwa sdh pernah beberapa kali jalur hukum ditempuh namun tidak ditemukan ada nya palsu kan, ucap Jimmy.
“Lembaga Negara yaitu KPUD dan KPU jg sudah Meloloskan bacalon kepala daerah dan kepala negara dlm hal ini presiden pada saat itu sehingga lolos dalam verifikasi dan ditetapkan sbg calon”
Terus apa lagi ? Apa mereka mengganggap Lembaga Negara itu jg berbohong ?
Keterangan Resmi pun sudah diberikan oleh pihak kampus mengenai hal tsb kan, dimana itulah sumber informasi yg super valid, terus apa lagi sampai mengerahkan massa segitu banyak ?
Saya Mengingatkan untuk para penggeruduk untuk jangan asal bunyi menuduh pak jokowi dengan asal bunyi, kalau tidak puas ya tempuh jalur hukum dan tunggu proses nya, Jangan buat gaduh dengan mengerahkan massa seperti itu.
Sudah banyak pihak yg menjawab dan mengkonfirmasi ke aslian ijasah tsb kok masih ngotot aja bilang itu tidak asli, Ada apa dengan orang2 ini ? Jangan memaksa keinginan utk yg asli di bilang tidak asli, hati hati ini sdh masuk dalam ranah pidana.
Jimmy Menambahkan, Jika gaya nya menggeruduk seperti ini jelas sudah motivasinya terindikasi bernuansa politik !, Tegas Jimmy sambil menutup sambungan telepon awak media.