
INDOPOS-Saat ini, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) siap-siap tinggal landas menuju world class atau “kelas dunia”. Hal ini sangat diapresiasi publik.
Sebab, langkah ini merupakan terobosan yang amat baik yang dilakukan TVRI. “Sebagai televisi milik pemerintah, upaya TVRI tinggal landas menuju world class (kelas dunia) sangat kita apresiasi. Publik akan bangga tentu jika TVRI bisa tembus ke sana (kelas dunia),” ungkap pengamat kebijakan publik dan hukum, Abdul Hamim Jauzie, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 05 Mei 2025.
Hamim mengungkapkan, TVRI, sampai saat ini terus berbenah diri di tengah derasnya arus era digitalisasi. “Kalau TVRI tidak siap dan tidak berbenah diri dalam segala hal terutama di tengah derasnya era digitalitasi, maka berbahaya. Tapi, saat ini, TVRI terlihat berbenah diri terus baik dalam program siaran maupun peralatan dan manajemennya,” tandasnya.
Upaya ini, terang pengamat itu, tentu sangat baik dalam mempersiapkan TVRI menuju tinggal landas ke kelas dunia. “Tidak mudah memang. Tapi, upaya direksi TVRI yang telah terus berbenah diri dengan segala kekuatan yang ada itu tentu sangat kita apresiasi. Kita akan bangga jika TVRI nanti sejajar dengan televisi-televisi kelas dunia lainnya seperti BBC, Al Jazeera, NHK dan lainnya,” Hamim menegaskan.
Dirut TVRI Siapkan Platform TV Kelas Dunia
Direktur Utama (Dirut) TVRI, Iman Brotoseno, menandaskan, pihaknya, saat ini, tengah menyiapkan langkah awal. Yaitu menyiapkan platform membawa TVRI sebagai TV kelas dunia.
“Saya menyiapkan platform TVRI world class. TVRI tinggal landas menuju TV kelas dunia,” tegas Iman Brotoseno.
Dikatakan oang nomor satu di TVRI itu, hal tersebut memang tidaklah mudah. “Memang tidak mudah. Kita bersaing dengan NHK dan televisi kelas dunia lainnya. Tapi, kita akan berupaya semaksimal mungkin agar TVRI menuju ke sana (kelas dunia),” tukasnya.
Langkah Konkret Disiapkan
Terang alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) itu, pihaknya tengah menyiapkan beberapa langkah konkret agar TVRI menuju wolrd class. Papar Iman, pada pertengahan Desember 2023, TVRI sudah MoU dengan Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Digital/Komdigi, sekarang) terkait proyek Digital Broadcasting System (DBS), proyek multiyears selama tiga tahun,” sebutnya.
Dijelaskan Iman, ada modernisasi peralatan, studio, transmisi. “Saat ini, kita memiliki 361 pemancar transmisi di seluruh Indonesia. Baru 170 pemancar yang digital (dengan coverage populasi 73 %). Sisanya harus diubah ke digital (bisa meningkatkan coverage hingga 93% dan coverage termasuk wilayah 3T dan masih ada area blank spot),” sebutnya.
Jika hal tersebut terwujud, kata Iman, maka TVRI akan kuat sekali. “Juga capacity building untuk meningkatkan SDM. Tiga hal ini: modernisasi peralatan, transmisi, dan meningkatkan kualitas SDM, sangatlah penting. Program Digital Broadcasting System (sistem tersebut untuk meningkatkan kualitas siaran lembaga penyiaran publik milik pemerintah) merupakan program soft loan dari Prancis. Kita berharap, dalam kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron akhir Mei mendatang, program DBS bisa menjadi salah satu agenda pembicaraan kedua negara,” Iman mengakhiri pernyataannya. (***)