
FOTO: Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan
INDOPOS-Terungkap, polisi di Polsek Cinangka ternyata menolak permintaan pendampingan korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Berdasar informasi yang beredar di kalangan wartawan, para polisi anggota Polsek sedang asyik pesta dan karaokean dalam suasana tahun baru.
Padahal, saat itu korban sedang mengejar mobil sewaannya yang dibawa kabur.
Agam Muhammad Nasrudin, anak dari korban penembakan bernama Ilyas Abdurrahman, menyebut pelaku membawa senjata api.
Saat itu, mereka mengejar pelaku hingga ke dekat Pasar Anyer, Serang, Banten.
“Enggak jauh dari situ, sekitar dua kilometer dari tempat itu ada polsek. Nah, kita inisiatif untuk minta pendampingan, karena kita tahu dia (pelaku) bawa senpi,” kata Agam saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).
Saat mendatangi Polsek Cinangka, Agam kecewa karena petugas yang berjaga enggan mendampingi. Ia pun memprotes penolakan tersebut.
“Saya bilang ke petugas di Polsek, ‘buat apa bertugas? Ini untuk mendampingi saya kok enggak mau’,” kata dia.
Akhirnya, petugas tersebut menghubungi atasannya, membahas soal permintaan pendampingan itu.
“Hasil dari telepon ke kapolsek ternyata polsek pun tidak mau untuk pendampingan,” sambung Agam.
Akhirnya, Agam kembali mengejar mobil Brio yang dibawa kabur pelaku hingga ke arah Cilegon. Di sana, ia meminta bantuan rekan-rekan komunitasnya untuk mendampingi.
Setelah rekan-rekannya datang, Agam bersama sang ayah dan pegawai rental kendaraan mereka mencoba menyergap beberapa pelaku yang berada di dalam mobil Brio.
Tiba-tiba, pelaku lain dari mobil Sigra melepaskan tembakan.
Agam dan rekan lainnya langsung kabur, mencari perlindungan. Namun, Ilyas dan rekannya, R (59), terkena tembakan.
Ilyas tertembak di dada, sementara R tertembak di bagian tangan. (***)