INDOPOS-Kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) diharapkan semakin baik di era pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. Dalam diskusi publik dengan tema “Mampukah Kejagung Pertahankan Kinerja Berantas Korupsi di Era Presiden Prabowo Subianto?”, sejumlah narasumber menyoroti tantangan dan harapan yang dihadapi oleh lembaga ini.
Diskusi bertema “Mampukah Kejagung pertahankan kinerja betantas korupsi era Presiden Prabowo Subianto?” Di jakbistro, Sunter, Jakarta Utara, Jumat 27/9.Dalam diskusi ini para narasumber sepakat jangan ada lagi spridik politik atau menyandera orang.
Ray Rangkuti, pengamat politik, menyatakan bahwa KPK sedang menunggu kuburnya dan bahwa kinerja Kejagung sangat tergantung pada presiden. “Tergantung presiden,” kata Ray.
“Presiden Jokowi yang persilahkan kejagung untuk berkinerjanya seperti sekarang ini.”
Baca Juga: Video Viral: Warga Curhat Pengalaman Buruk dengan Tetangga yang Merusak 2 Mobil
Petrus Selestinus, praktisi hukum, menekankan bahwa penegakan hukum di era Jokowi telah hancur karena KPK merosot.
“Penyembunyian para tersangka dan nama besar masuk jadi tersangka karena perbedaan politik,” katanya.
Petrus juga mengemukakan bahwa tugas-tugas pencegahan sangat minim padahal kekuasaannya besar.
“Harusnya per 3 bulan Jaksa Agung koordinasi pemberantasan korupsi bisa koordinasi pengendali,” tegasnya.
Baca Juga: Mewujudkan Pilkada Berkualitas: Pandangan Hendry Ch Bangun dan Prof. Iskandar Zulkarnain
Ade Mulyana, pemimpin redaksi RMOL.id, mengatakan bahwa kinerja Kejagung harus dipertahankan karena mereka menyentuh hal-hal yang terkait publik seperti minyak goreng.
“Kasus-kasus yg ditangani mereka malah menimbulkan permasalahan ikutan,” katanya.
Ade juga berharap bahwa Pres Prabowo yang mengetahui memahami Jaksa Agung dan akan membuat Kejagung lebih ngegas. (bwo)