Kentang Ngadas Membawa Berkah Masyarakat Adat Tengger

INDOPOS-Tanaman Kentang yg menjadi unggulan Masyarakat Adat Tengger di desa Ngadas, Poncokusumo kabupaten Malang, berada di ketinggian mencapai 2.150 MDPL dengan luas area sekitar ±414 hektar, dengan ±15 hektar untuk permukiman dan ±399 hektar dipergunakan sebagai area pertanian., memiliki penduduk sebanyak 1.819 jiwa dengan 541 kepala keluarga yang tersebar di 12 RT, Masyarakat adat Ngadas dalam mempertahankan ketahanan pangan bercocok tanam dengan komoditas kentang terliat makmur dan moncer di banding dengan desa yang sekitarnya. Pertanian unggulan kentang telah membawa berkah berlimpah bagi Masyarakat adat Tengger di Desa Ngadas, masyarakat tengger Ngadas telah menemukan tanaman kentang yg cocok untuk dijadikan komoditas ekonominya

Pendapatan perkapita 30-50 juta, hampir lebih kurang 90 milyaard pertahun bagi warga masyarakat adat Ngadas adalah suatu berkah pertanian Kentang, hasil kentang mengangkat harkat martabat masyarakat  adat tengger di ngadas. Masyarakt Adat Tengger Ngadas dalam bercocok tanam kentang melibatkan pendekatan dengan mencerminkan pengetahuan tradisional dan adaptasi lingkungan, yaitu dengan memilih varietas kentang yang sesuai dengan kondisi iklim dan cuaca dingin di ketinggian 2,150 MDPL. Dengan Teknik pertanian berkelanjutan, Masyarakat Tengger menggunakan metode pertanian ramah lingkungan , dengan merotasi tanaman dan penggunaan pupuk organik agar kesuburan tanah terjaga. Pengelolaan Air, mengingat Lokasi geografis , Teknik irigasi yg efisien sangat penting ini yang dipegang teguh masyarakat adat  Tengger dengan keseimbangan pemanfaatan air. Penanaman kentang terintegrasi dengan ritual dan tradisi budaya lokal, hubungan spiritual dengan tanah dan hasil pertanian.

Perubahan iklim, masyarakat adat Tengger sangat memahami dan meyakini pola cuaca lokal dan mampu beradaptasi, dengan memilih waktu tanam yg tepat, dari keseluruhan proses tersebut masyrakat Adat Tengger juga sangat menjunjung tinggi pengetahuan tentang cara bertani dan merawat tanaman kentang yang diturunkan dari beberapa generasi sebelumnya guna menciptakan kesinambungan dalam praktik pertanian. Pendekatan diatas mencerminkan kearifan lokal yang menunjukkan bagaimana suku Tengger berinteraksi dengan lingkungan mereka untuk keberlangsungan hidup dan kesejahteraan komunitasnya.

Kesejahteraan Masyarakat Adat Tengger dari pertanian kentang  berdampak pada beberapa penginapan penginapan yang dikelola beberapa masyarakat Adat  di Ngadas karena kesibukan pertanian dan value yang didapat dari kentang lebih berkilau dengan masa tanam 4 bulan kentang dengan hasil yang menjanjikan.  pada tanggal 17 agustus 2024 harga perkilogram kentang Rp16.000-17.000. Tenaga kerja penggarap petani setiap harinya dari luar Ngadas terdapat kurang lebih 100 orang, demikian wawancara dengan Kepala Desa Ketua Masyarakat Adat Tengger Ngadas, Mujianto, beberapa waktu lalu. (***)

 

  • Related Posts

    Larangan Rokok Total di Tempat Hiburan Berpotensi Picu Badai PHK dan Penurunan Pendapatan Daerah dari Sektor Pariwisata dan Usaha Kecil, Pemerintah Harus Kaji Ulang!

    INDOPOS-Langkah segelintir anggota DPRD DKI Jakarta yang mendorong larangan total rokok melalui Rancangan Peraturan Daerah mengenai Kawasan Tanpa Rokok (Raperda KTR) DKI Jakarta, menuai kritikan keras dari masyarakat. Salah satunya…

    Sidang di PN Jakpus, Sejumlah Investor Setuju Proposal Perdamaian PT MAS, Berharap Tak Ada Pailit

    INDOPOS-PT Merpati Abadi Sejahtera atau PT MAS jangan sampai dipailitkan. Itulah harapan para karyawan dan investor, dalam sidang lanjutan proposal perdamaian, yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 11…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    You Missed

    Larangan Rokok Total di Tempat Hiburan Berpotensi Picu Badai PHK dan Penurunan Pendapatan Daerah dari Sektor Pariwisata dan Usaha Kecil, Pemerintah Harus Kaji Ulang!

    Larangan Rokok Total di Tempat Hiburan Berpotensi Picu Badai PHK dan Penurunan Pendapatan Daerah dari Sektor Pariwisata dan Usaha Kecil, Pemerintah Harus Kaji Ulang!

    Sidang di PN Jakpus, Sejumlah Investor Setuju Proposal Perdamaian PT MAS, Berharap Tak Ada Pailit

    Sidang di PN Jakpus, Sejumlah Investor Setuju Proposal Perdamaian PT MAS, Berharap Tak Ada Pailit

    Human Initiative Tutup Program Sebar Qurban, Ini Capaian 2025

    Human Initiative Tutup Program Sebar Qurban, Ini Capaian 2025

    Gelar Aksi Damai di MA, Ratusan Karyawan dan Investor PT MAS Tolak Dipailitkan, Bagaimana Nasib Anak dan Keluarga Kami Jika di PHK?

    Gelar Aksi Damai di MA, Ratusan Karyawan dan Investor PT MAS Tolak Dipailitkan, Bagaimana Nasib Anak dan Keluarga Kami Jika di PHK?

    Bongkar Klaim Tanah KPN Kejaksaan Negeri Cibinong Syahrial Eks Yonif PR 328 Cilodong Dilaporkan Ke Kejaksaan

    Bongkar Klaim Tanah KPN Kejaksaan Negeri Cibinong Syahrial Eks Yonif PR 328 Cilodong Dilaporkan Ke Kejaksaan

    Petisi Asosiasi Pengajar Hukum Adat (APHA) Indonesia “Menuntut Penghentian Permanen Aktivitas Pertambangan Nikel di Raja Ampat”

    Petisi Asosiasi Pengajar Hukum Adat (APHA) Indonesia “Menuntut Penghentian Permanen Aktivitas Pertambangan Nikel di Raja Ampat”