INDOPOS-Jangkauan yang luas dan menjadi mainstream adalah syarat utama agar pasar crypto semakin berkembang. Bak gayung bersambut, kini investor institusi mulai berbondong-bondong masuk ke pasar crypto. Fenomena ini tidak terlepas dari campur tangan BlackRock yang belakangan ini semakin aktif berkecimpung dan masuk ke pasar crypto. Sebenarnya, siapa sih BlackRock ini? Apa saja yang mereka telah lakukan dan mengapa dampak keterlibatan mereka bisa signifikan? Cari tahu jawabannya melalui artitkel berikut.
Ringkasan Artikel
- 🪨 BlackRock adalah manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di dunia yang punya peran penting dalam industri crypto beberapa waktu terakhir.
- ⏳ Semula BlackRock tidak mau mengakui BTC sebagai kelat aset. Namun seiring dengan berkembangnya pasar dan permintaan terhadap crypto, sikap mulai melunak dan berbalik mendukung.
- 🏄 Bentuk dukunungan BlackRock terhadap pasar crypto meliputi menciptakan aset tokenisasi BUIDL, memperdagangkan ETF Bitcoin dan Ethereum, serta memberikan pendanaan pada sektor DeFi.
- 🚀 Hadirnya BlackRock di pasar crypto memberikan dampak berupa meningkatkan legitamasi crypto, perluasan akses pasar, bertambahnya likuiditas, dan menjaga stabilitas pasar crypto. **
Sekilas Tentang BlackRock
BlackRock adalah perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia. Ia merupakan pilihan utama bagi banyak investor ritel, high net worth individual, hingga investor institusi besar seperti dana pensiun dan pemerintah.
BlackRock dikenal dengan pendekatan investasinya yang sangat hati-hati dan berbasis data. Reputasi tersebut telah berhasil membuat BlackRock dipercayakan mengelola dana investor hingga lebih dari US$ 10 triliun.
Nama BlackRock semakin ramai diperbincangkan ketika ia memutuskan untuk menjadikan Bitcoin dan Ethereum sebagai salah satu aset yang dikelola. Padahal, beberapa tahun sebelumnya CEO BlackRock Larry Fink secara terbuka mengkritik dan menolak mengakui Bitcoin sebagai kelas aset investasi. BlackRock yang mengakui Bitcoin dan Ethereum sebagai kelas aset diyakini bisa memberikan dampak positif yang signifikan untuk perkembangan industri crypto.
Pendapat BlackRock Tentang Cryptocurrency
BlackRock bersama dengan perusahaan keuangan tradisional lainnya semula skeptis bahkan menentang keberadaan Bitcoin dan aset crypto lainnya sebagai produk investasi. Namun, seiring dengan perkembangan industri crypto, regulasi yang lebih jelas, serta tumbuhnya permintaan, BlackRock pun melunak dan mengubah sikapnya.
Menolak BTC sebagai Kelas Aset
BlackRock semula memandang BTC dengan sebelah mata. Bahkan, Fink mempunyai posisi yang lebih tegas dan sinis terhadap BTC. Pada pertemuan Institute of International Finance 2017, ia menyebut bahwa Bitcoin adalah aset digital yang digunakan untuk pencucian uang.
Bitcoin memperlihatkan seberapa banyaknya permintaan terhadap pencucian uang di dunia ini. Benar-benar hanya itu kegunaan Bitcoin,” ujarnya.
Pada periode tersebut, Bitcoin memang dipersepsikan negatif. Tidak lama dari pernyataan Fink, giliran CEO JPMorgan Jamie Dimon menyebut bahwa orang-orang yang memiliki BTC adalah orang “bodoh” dan BTC adalah “penipuan”.
Dua bulan setelah pernyataan Larry dan Jamie, BTC berhasil mencatatkan level all-time high kala itu yakni $19.700.
Pandangan yang Mulai Melunak
Pada Juli 2018, pandangan Fink terhadap Bitcoin dan industri crypto mulai melunak. Melalui wawancara dengan Reuters, ia menyebut bahwa BlackRock sedang mempelajari mengenai teknologi blockchain. Namun secara personal, ia melihat bahwa tidak akan ada permintaan yang tinggi untuk aset crypto ke depan.
Saat berita tersebut diterbitkan, harga BTC tengah turun dan ada di $6.741. Memasuki Desember 2020, sikap skeptis Fink terhadap BTC semakin memudar. Kala itu, BTC sedang bergerak menuju $20.000 untuk kedua kalinya sepanjang sejarah. Ia menyebut bahwa BTC telah menarik perhatian dan imajinasi banyak orang.
Walau begitu, BTC masih belum teruji dan secara kapitalisasi masih sangat kecil dibandingkan dengan pasar lainnya. Bisakah ia berevolusi menjadi pasar global? Mungkin saja,” jelasnya.
Mau tahu apa saja yang diperlukan agar adopsi massal crypto bisa terjadi? Simak selengkapnya di sini.
Mengakui BTC sebagai Kelas Aset
Memasuki 2023, BlackRock sepenuhnya telah mengakui BTC sebagai kelas aset. Hal tersebut tercermin dari langkah mereka yang membentuk BUIDL, memperdagangkan ETF Bitcoin dan Ethereum, hingga berencana masuk ke sektor DeFi melalui Ethena dan Maker DAO.
Secara terbuka Fink mengakui bahwa dirinya semula memang skeptis terhadap BTC. Namun, setelah mempelajari mengenai Bitcoin dan blockchain, akhirnya ia tersadar dan mau mengakui BTC.
“Oke saya menyadarinya, opini saya terkait Bitcoin lima tahun yang lalu adalah salah,” ujarnya pada wawancara dengan CNBC.
Saat ini Fink telah meyakini bahwa Bitcoin termasuk ke dalam kelas aset yang legit, layaknya emas ditigal. Ia menyebut potensi Bitcoin datang dari uncorrelated returns seiring BTC tidak selamanya naik dan turun dengan aset lain seperti saham. Menjadikan BTC sebagai pilihan yang menarik bagi yang ingin melakukan diversifikasi,
Lebih lanjut, Fink menilai yang membuat Bitcoin menarik adalah perannya sebagai nilai lindung terhadap debasement mata uang dan ketidakstabilian geopolitik. Menurutnya, Bitcoin berfungsi layaknya emas, yakni naik ketika angka inflasi dan ketidakstabilan sedang tinggi.
BlackRock Masuk ke Pasar Crypto
Setelah mengakui Bitcoin sebagai kelas aset, BlackRock secara perlahan mulai masuk ke pasar crypto. Berikut ini adalah beberapa langkah yang diambil BlackRock untuk memperluas penetrasinya di pasar crypto
Menciptakan BUIDL
Langkah pertama yang dilakukan BlackRock di industri crypto adalah dengan mendorong tokenisasi. Ia adalah sebuah proses yang membuat hak kepemilikan terhadap suatu aset dapat direpresentasikan sebagai token dan disimpan di blockchain. Fink percaya bahwa tokenisasi dari securities akan menjadi kunci utama pada pasar keuangan di generasi berikutnya.
Menurutnya, tokenisasi yang memanfaatkan ledger terdistribusi milik blockchain memungkinkan settlement transaksi secara real-time. Bahkan ia percaya tokenisasi dapat mengubah ekosistem keuangan saat ini menjadi lebih efisien, transparan, dan aman. Tokenisasi juga menjadi jembatan yang menghubungkan aset tradisional beserta investornya ke pasar crypto.
Alhasil, BlackRock pada Maret 2024 meluncurkan tokenisasi berbasis Ethereum bernama BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund (BUIDL). Ia merupakan tokenesasi dari deposito, pasar uang, serta surat utang AS. Saat ini, BUIDL memiliki kapitalisasi sebesar $527 juta, terbesar di antara produk tokenisasi lainnya.
Pelajari lebih lanjut mengenai apa itu tokenisasi dan potensinya di pasar finansial melalui artikel berikut.
Menghadirkan Produk ETF
Setelah BUIDL, langkah besar BlackRock berikutnya masuk ke pasar crypto adalah mendaftarkan ETF Bitcoin spot. Saat itu, proses pendaftaran mengalami proses tarik-ulur yang panjang seiring sikap SEC yang enggan mengakui crypto. Namun, setelah melalui proses yang panjang, pada Januari 2024, BlackRock resmi memperdagangkan ETF Bitcoin spot mereka, yakni iShares Bitcoin Trust (IBIT).
Tercatat, IBIT menjadi ETF Bitcoin spot dengan dana kelolaan terbesar, yakni $19,68 milyar. Jumlah tersebut berhasil menyalip ETF Bitcoin spot milik Grayscale ($19,65 milyar). Keberhasilan menyalip Grayscale sekaligus menjadi bukti dominasi BlackRock pada lanskap Bitcoin ETF. Seperti yang kita tahu, Grayscale merupakan pihak pertama yang mendaftarkan ETF Bitcoin spot, sekaligus mengalahkan SEC dalam persidangan legalitas ETF Bitcoin spot. **
BlackRock juga bergegas mendaftarkan ETF Ethereum spot berbarengan dengan para manajer investasi lainnya. Pada 23 Juli 2024, ETF Ethereum spot akhirnya resmi diperdagangkan untuk pertama kalinya. Pada sektor ini, BlackRock juga berhasil mencatkan inflow terbesar di hari pertama, yakni $266,5 juta lewat produk iShares Ethereum Trust ETF (ETHA)
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut mengenai dampak ETF Bitcoin Spot dan ETF Ethereum Spot.
Masuk ke Sektor DeFi
BUIDL milik BlackRock tidak hanya sebagai tokenisasi dan jembatan yang menghubungkan aset tradisional dengan crypto. BUIDL belakangan ini juga aktif melakukan pendanaan di berbagai platform Decentralized Finance (DeFi) yang bergerak di sektor Real World Asset (RWA).
Langkah tersebut memperlihatkan kepercayaan BlackRock terhadap sektor DeFi untuk menghasilkan yield yang bisa mendorong kinerja BUIDL. Sejauh ini, BUIDL terlihat hendak menyalurkan dana mereka ke dua platform DeFi, yakni Ethena dan MakerDAO.
Ethena baru-baru ini membagikan rencana mereka untuk mengalokasikan bagian jaminan stablecoin mereka senilai 235 juta USDT dan $45 juta dari surplus reserve fund ke sektor Real-World Asset (RWA).
Jonathan Espinosa dari Securitize, partner distribusi BUIDL, menyatakan pihaknya ingin turut serta pada rencana Ethena tersebut. Ia bilang pihaknya akan meminta aloksasi sebesar $34 juta dari reserve fund Ethena sebesar $45 juta.
Sementara MakerDAO juga baru saja merilis kontes bernama Spark Tokenization Grand Prix yang bertujuan mendorong onboarding tokenisasi RWA hingga $1 milyar. Inisiatif tersebut kemudian menarik minat berbagai pihak, termasuk BlackRock.
“Kami akan ikut serta mendukung inisiatif tersebut bersama dengan BUIDL,” ujar Carlos Domingo CEO Securitize.
Cari tahu mengapa RWA menjadi sektor yang diincar dan potensial di sini.
Dampak Kehadiran BlackRock Terhadap Pasar Crypto
Berikut ini adalah beberapa dampak dari kehadiran BlackRock terhadap pasar crypto:
- ⚖️ Legitimasi. Partisipasi BlackRock di pasar crypto pada akhirnya akan meningkatkan legitimasi aset crypto di mata investor, khususnya investor institusi. Selain itu, keberadaan BlackRock juga akan membuat regulator lebih ketat melakukan pengawasan terhadap pasar crypto. Bagi investor institusi, kejelasan dan keberadaan regulasi bisa semakin meyakinkan mereka terhadap legitamasi crypto sebagai produk investasi.
- 🏦 Pertumbuhan pasar: Seperti yang kita tahu, BlackRock merupakan manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar. Artinya terdapat pangsa pasar baru yang dapat mengakses beragam produk crypto sebagia instrumen investasi. Likuiditas baru tersebut bisa menopang pasar crypto untuk terus tumbuh.
- 📈 Stabilitas: Berbeda dari investor ritel, investor institusional dan high net worth individual umumnya berinvestasi dengan tujuan jangka panjang. Artinya, hal tersebut dapat membantu menstabilkan harga BTC dan ETH. Selain itu, likuiditas besar milik BlackRock juga bisa mencegah koreksi yang sangat tajam.
Kesimpulan
BlackRock, manajer investasi terbesar di dunia, kini telah mengakui BTC dan ETH sebagai kelas aset yang sah. Padahal, sebelumnya, mereka memasang sikap skeptis dan tidak mau mengakui aset crypto. Perubahan sikap tersebut tidak terlepas dari perkembangan pasar crypto, regulasi yang lebih jelas, serta meningkatnya permintaan.
BlackRock kini aktif di pasar crypto dengan meluncurkan produk-produk seperti ETF Bitcoin spot (iShares Bitcoin Trust) dan ETF Ethereum spot (iShares Ethereum Trust). Bahkan, BlackRock juga mempunyai produk tokenisasi yakni, BUIDL, yang digunakan sebagai jembatan penghubung aset tradisional dengan pasar crypto.
Masuknya BlackRock ke pasar crypto diharapkan dapat memberikan dampak positif ke industri crypto. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan legitimasi crypto, mendorong pertumbuhan pasar, dan memberikan stabilitas melalui investasi jangka panjang dan likuiditas yang besar. Langkah ini mencerminkan perubahan besar dalam penerimaan dan integrasi aset crypto dalam sektor keuangan tradisional.
Beli Aset Crypto di Pintu
Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Fred Imbert, BlackRock CEO Larry Fink calls bitcoin an ‘index of money laundering’, CNBC, diakses pada 25 Juli 2024.
- James Cirrone, BlackRock CEO has come a long way on bitcoin since 2017, Blockworks, diakses pada 25 Juli 2024.
- Rajagopal Menon, The making of a crypto evangelist: Larry Fink’s transformative journey, Economic Times, diakses pada 25 Juli 2024.
- CNBC, BlackRock CEO Larry Fink: I believe bitcoin is a legit financial instrument, diakses pada 25 Juli 2024.
- Joe Light, Why BlackRock and Other Fund Companies Are Pushing Deeper Into Crypto, Barrons, diakses pada 25 Juli 2024.
- Krisztian Sandor, BlackRock’s $500M Tokenized Fund Pitches for Ethena’s RWA Investment Plan; ENA Rallies 22%, CoinDesk, diakses pada 25 Juli 2024.
- Mehab Qureshi, BlackRock’s BUIDL to Participate in MakerDAO’s $1 Billion RWA Push, The Defiant, diakses pada 25 Juli 2024