
INDOPOS-Masyarakat Pendukung Gibran (MPG), di bawah komando Jimmy S, menjadi organisasi kemasyarakatan yang pertama kali menyatakan kesiapan, untuk turut mensukseskan dan mendampingi Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka, dalam melaksanakan uji coba program Makan Bergizi Gratis, di sejumlah wilayah di Indonesia.
Bahkan, saat ini Masyarakat Pendukung Gibran telah menyiapkan beberapa lokasi, yang telah disetujui oleh stakeholder terkait untuk dilaksanakan uji coba makan bergizi gratis, yakni di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan juga 25 kabupaten kota di Jawa Timur, serta 8 Kabupaten Kota di Banten.
Bahkan, dalam waktu dekat ini Ketum MPG Jimmy S juga akan berkoordinasi dengan Provinsi Gorontalo, Provinsi Sumatera Selatan, serta Provinsi Maluku dan Papua.
Jika memang nanti program makan siang bergizi gratis ini akan masuk juga di lini-lini pondok pesantren, Jaringan MPG juga sudah memetakan dan menyusun pesantren-pesantren, dimana titik-titik tersebut atas usulan kawan-kawan pengurus MPG di daerah. “Intinya MPG siap jadi Garda terdepan, tandas Jimmy,” kepada wartawan.
Ketum MPG Jimmy S yakin dengan adanya program makan bergizi ini, Sumber Daya Manusia / Tunas-tunas Bangsa di 10 tahun kedepan akan memiliki kecerdasan berpikir yg akan sama dengan negara2 maju, karena kunci dari majunya suatu negara bisa menjadi negara besar adalah pada SDM manusianya.
Hal ini menjadi pembeda Masyarakat Pendukung Gibran dengan sejumlah relawan pendukung Gibran lainnya, yang baru menyatakan kesiapan, namun belum menentukan tempat uji coba. Sedangkan, Masyarakat Pendukung Gibran sudah selangkah lebih maju dengan menentukan lokasi dan telah mendapatkan persetujuan para stakeholder, seperti Walikota, Sudin Pendidikan, Kepala Sekolah, hingga menyediakan ahli gizi dari Suku Dinas Kesehatan setempat.
Ketua Umum Masyarakat Pendukung Gibran (MPG) Jimmy S, menyatakan pihaknya sedari awal memang telah menyetakan kesiapan untuk terus mengawal dan men-sosialisasikan program Makan Bergizi Gratis di wilayah Indonesia. Saat ini, yang akan dilaksanakan yakni di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan juga 25 kabupaten kota di Jawa Timur, serta 8 Kabupaten Kota di Banten.
Skema yang akan dijalankan sesuai dengan yang telah di uji coba oleh Cawapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka di Sentul, Bogor. Yakni harganya Rp14.900 sudah termasuk ayam, nasi, sayur, buah-buahan, dan susu.
“Kami melaksanakan ini sebagai bentuk dari peran MPG dalam mensukseskan program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Jimmy pada wartawan.
Jimmy menegaskan, MPG akan menjadi garda terdepan dan berkolaborasi dalam mendukung program-program pemerintahan Prabowo-Gibran untuk memajukan Indonesia ke depan.
Adapun lokasi Sekolah di Jakarta yang sudah siap untuk uji coba makan bergizi gratis yakni, di SDN 05 dan SDN 07 (1lokasi) yang sama yaitu di kelurahan cipinang melayu Jakarta timur, dimana untuk siswa nya mencapai 1.700 siswa
Sebelumnya, Program Makan Bergizi Gratis dengan menu seharga Rp14.900 dilakukan uji coba di SDN Sentul 03 dan 02, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7).
“Untuk menu hari ini harganya Rp14.900 sudah termasuk ayam, nasi, sayur, buah-buahan, sama susu. Ini sekaligus mengklarifikasi bahwa anggarannya akan dipotong sampai Rp7.500, itu tidak benar,” kata Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka usai meninjau uji coba program Makan Bergizi Gratis di SDN Sentul 02, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Ia memastikan bahwa anggaran program makan bergizi gratis tidak dikurangi hingga mencapai Rp7.500 per porsi. “Untuk anak-anak kita, untuk generasi penerus bangsa anggarannya tidak boleh pelit. Menunya beda, tapi tidak mungkin anggarannya dikurangi sampai Rp7.500,” ungkap Gibran.
Menurut dia, program ini akan terus diuji coba hingga Oktober 2024 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Selama tahapan uji coba, pelaksanaan makan siang bergizi ini dilakukan dengan berbagai skema, hingga nanti akhirnya dipilih skema yang dianggap paling efektif.
Berbagai skema itu, mulai dari memanfaatkan UMKM, warung-warung kecil, warteg, hingga catering-catering kecil, dalam pengadaan makanannya. “Jadi nanti kalau ada yang kurang, ada yang perlu di evaluasi, aku segera kita blow up, kita sampai bulan Oktober akan mencoba berbagai skema,” kata mantan Wali Kota Surakarta itu.