
INDOPOS-Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi DKI Jakarta menjajaki koalisi dengan Partai Golkar DKI Jakarta. Meski saat ajang Pilpres 14 Februari 2024 lalu keduanya berbeda pandangan, namun peluang untuk berkoalisi saat Pilkada Jakarta terbuka lebar.Ketua DPW PPP Provinsi DKI Jakarta Saiful Dasuki mengatakan, kedatangannya ke DPD Golkar DKI Jakarta di Jalan Pegangsaan Barat, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (2/5/2024) petang untuk menjalin silaturahmi. Wakil Menteri Agama RI ini juga tak menampik potensi adanya koalisi saat ajang Pilkada pada November 2024 mendatang.
“Kami mencoba menyamakan frekuensi untuk membangun sinergi dan kolaborasi. Tentunya peluang-peluang ini masih sangat terbuka, apalagi kami dengan Golkar ini memiliki pengalaman panjang dan pernah jalan bersama,” kata Saiful saat ditemui di DPD Golkar DKI pada Rabu (2/5/2024) petang.
Menurut dia, sekat hubungan antara PPP dengan Golkar di Jakarta sebetulnya tidak ada. Dia merasa perbedaan saat Pilpres kemarin merupakan hal yang biasa.
“Kalau perbedaan kemarin (Pilpres) itu hanya sesaat dan alhamdulillah ini sudah tidak ada. Jadi tadi pertemuan itu begitu cair dan bersahabat,” ucapnya.
Kata dia, nantinya akan ada kunjungan balasan dari Golkar DKI Jakarta kepada PPP DKI Jakarta. Pertemuan keduanya dianggap momentum untuk menata hubungan ke depan jauh lebih baik.
“Apapun kontestasi yang akan berjalan, kalau sudah dilandasai sebuah silaturahmi, kebersamaan pasti akan berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Saiful juga tak membeberkan pertemuan keduanya yang dilakukan secara tertutup. Dia berdalih, pertemuan mereka hanya sebatas menjaga silaturahmi antarpengurus partai politik di Jakarta.
“Tentu yang pasti kami membangun tali silaturahmi untuk ke depannya agar bisa berkolaborasi dengan hal apapun, tidak hanya Pilkada karena banyak isu-isu ke depan yang harus cermat dan itu butuh kebersamaan,” tuturnya.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengklaim, tidak ada rasa canggung antar keduanya meski saat Pilpres kemarin berbeda pilihan. Diketahui Golkar masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Prabowo-Gibran, sedangkan PPP masuk dalam koalisi gang mendukung Ganjar-Mahfud.
“Nggak ada (rasa canggung) orang semua saudara. Kalau sudah selesai perhelatan politik, itu semua kembali lagi saudara,” ucap Zaki.
Sebagai komponen yang ada di negara, kata Zaki, parpol memiliki kewajiban untuk menjaga keutuhan dan membangun Bangsa. Karena itu, tak ada lagi pertentangan atau pertarungan setelah pertarungan Pilpres selesai.
Zaki menambahkan, Golkar juga selalu bersikap terbuka dengan partai lain. Partai bergambar pohon beringin itu akan menyambut kedatangan parpol manapun jika ingin merajut dan menjaga silaturahmi.
“Karena ini masih di bulan Syawal, ini merupakan silaturahmi yang baik dan tentu saja Golkar selalu membuka kantor untuk seluruh partai politik,” imbuhnya. (bwo)