
INDOPOS-Ketua Umum (Ketum) Dewan Adat Bamus Betawi Eki Pitung, bersama jajaran pengurus, melaksanakan audiensi dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan jajaran dirjen serta deputi Kementerian Kebudayaan. Audiensi tersebut bertempat di Kantor Kementerian Kebudayaan RI.
Fadli Zon menyambut hangat kedatangan rombongan Dewan Adat Bamus Betawi, dan antusias mendukung program-program yang akan dilaksanakan Dewan Adat Bamus Betawi. Menurutnya, kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dan Dewan Adat Bamus Betawi sangat penting dalam memperkuat pembangunan seni dan budaya di Indonesia. Apa lagi Jakarta sebagai pusat pemerintahan negata, dan masih disebut Ibu Kota.
Dimana Betawi sebagai Melting Pot yang perlu dijaga dan dilestarikan, berkemajuan di era global ini sebagai tantangan Dewan Adat Bamus Betawi.
Ketua Umum (Ketum) Dewan Adat Bamus Betawi Eki Pitung, menyampaikan, pihaknya yakin dan optimis bahwa Betawi sebagai masyarakat inti Jakarta memang sudah seharusnya kita berkolaborasi dengan tingkat nasional, dengan tingkat kementerian, dengan presiden kalau perlu. Karena pusat pemerintahan dan pusat perekonomian ada di Tanah Betawi.
Yang kedua, agenda Bamus Betawi ini memang sejak Jakarta ditetapkan menjadi kota global, maka ada kekhawatiran kami sebagai Dewan Adat untuk jangka panjang, kita nggak ada yang tahu 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun ke depan, budaya Betawi ini apakah akan hilang atau memang punah, atau memang sudah ditinggalkan kan kita nggak ada yang tahu nih ke depan. Jadi, dengan rambu-rambu inilah kita berharap pemerintahan, dalam ini pemerintahan nasional, untuk bisa ikut menjaga, untuk bisa ikut peduli terhadap populasi ataupun eksistensi, bahkan situs-situs yang berbau kebetawian itu, ya ikut terjaga, terlestari, apalagi kesenian dan tradisi-tradisinya. Nah, hal ini kelihatannya Pak Menteri ini, sangat punya komitmen terhadap budaya, terhadap sejarah barangkali juga itu, bahwa dia yakini juga, dan ada kebenaran.
Kita juga menyampaikan ada dua proposal besar yang menurut kami agenda besar menuju 500 tahun atau menuju Jakarta lima abad yaitu kita bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan film Si Pitung beliau senang ada bernuansa sejarah, bernuansa perjuangan, bernuansa budaya. Ya, kalau bisa kata beliau ini menjadi dedikasi film internasional, targetnya jangan tanggung dan yang kedua juga beliau bilang bahwa sudah waktunya memang film recicle kembali dengan nilai-nilai yang lebih historis, fundamental, tapi tetap dengan kekinian.
Dan yang terakhir, kita gelar bulan Oktober nanti rencana bernama Harmoni Indonesia Maju. Harmoni Indonesia Maju ini bertajuk Festival International Culture. Sebenarnya sudah pernah dilakukan setiap tahun, sudah tahun keempat. Nah, insya Allah tahun ini yang bulan Oktober nanti tagline-nya adalah Harmoni Indonesia Maju dan Festival International Culture 2025. 19 negara sudah terdaftar akan hadir. Dan panitianya kami dari Dewan Adat Bamus Betawi sebagai tuan rumah. Dan akan bekerjasama dengan stakeholder, dengan beberapa pendukung, pemerintah daerah Pemda DKI dan pemerintah pusat, serta BUMN-BUMN. Ini juga dalam rangka mensukseskan ASTA CITA Pemerintahan Prabowo-Gibran menuju Indonesia Emas.
Ini sebenarnya tinggal jalan saja, karena kemitraannya kita sudah jelas. Dan penyelenggaraan yang tahun lalu memang Dewan Adat Bamus Betawi belum terlibat. Nah, sekarang untuk yang tahun ini terlibat penuh bekerjasama dengan penyelenggaranya.