INDOPOS-JAKARTA — Jakarta terus menegaskan eksistensinya sebagai kota global yang berdaya saing tinggi. Dengan kontribusi mencapai 16,61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan pertumbuhan ekonomi positif sebesar 5,18% (yoy), Ibu Kota tetap menjadi lokomotif pembangunan ekonomi nasional.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menyampaikan bahwa struktur ekonomi Jakarta kini semakin bergeser ke sektor jasa yang berorientasi pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Pergeseran ini, menurutnya, menjadi bukti transformasi Jakarta menuju kota modern dengan ekonomi yang adaptif dan berkelanjutan.

“Jakarta memiliki potensi besar untuk memperkuat eksistensinya sebagai kota global berdaya saing. Momentum pertumbuhan ini harus dijaga melalui kolaborasi lintas sektor dan inovasi yang berkesinambungan,” ujar Iwan dalam keterangan pers jelang pembukaan Jakarta Economic Forum (JEF) 2025, di Balaikota, Senin (20/10/2025).

Menurut Iwan, gema #JagaJakarta menjadi semangat utama JEF 2025. Tagar ini bukan sekadar slogan, melainkan panggilan kolaboratif untuk menjaga kota, menjaga ekonomi, dan menjaga persatuan.
Iwan menjelaskan, tagar Jaga Jakarta inisiatif menggabungkan kekuatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank Indonesia, OJK, Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, perbankan, serta media. Sinergi tersebut diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi dan menciptakan optimisme baru di tengah tantangan global.
“Melalui #JagaJakarta, kita ingin menyalakan optimisme generasi muda untuk terus menjaga kota dan berinovasi. Ini bukan sekadar perayaan ide, tetapi aksi nyata untuk memperkuat stabilitas dan kepercayaan publik,” tegas Iwan.
Ia berharap melalui Jakarta Economic Forum 2025, seluruh unsur pentahelix yakni pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media bersatu mendorong Jakarta menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus kota global yang inklusif dan berkelanjutan.
“JEF 2025 adalah bukti nyata kolaborasi tanpa batas. Inilah bentuk nyata semangat #JagaJakarta menjaga pertumbuhan, menjaga kepercayaan, dan menjaga masa depan,” tutup Iwan Setiawan.
Sementara itu dukungan penuh terhadap JEF 2025 juga datang dari Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati.
Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI siap berkolaborasi dan berpartisipasi aktif melalui berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan mengisi booth UMKM di arena kegiatan.
“Jakarta berkontribusi 16,61% terhadap PDB nasional, ini capaian luar biasa. Karena itu penting bagi kami untuk menyukseskan Jakarta Economic Forum ini bersama-sama,” ujar Suharini.
Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta yang mencapai 5,18%, di atas rata-rata nasional, didorong oleh proyek infrastruktur dan program padat karya yang membuka lapangan kerja baru.
Meskipun Jakarta akan menghadapi tantangan dengan pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) pada 2026, Pemprov tetap optimistis menjaga stabilitas fiskal.
“Pesan Pak Gubernur jelas, meski DBH berkurang, hak ASN tetap terpenuhi. Tidak boleh ada keluhan justru kita harus bekerja lebih baik dengan strategi inovatif dan creative financing,” ujarnya.
Untuk diketahui, JEF 2025 akan berlangsung bersamaan dengan Jakarta Running Festival di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno (GBK). Acara ini menghadirkan perpaduan antara forum ekonomi, hiburan, dan partisipasi publik.
Sekitar 80 booth UMKM akan memamerkan produk-produk unggulan di sektor kuliner, fesyen, kriya, serta layanan edukasi dan komunitas. Tak hanya itu, masyarakat juga dapat menikmati berbagai kegiatan seperti QRisperience, Kumpul Komunitas, Cycling, Poundfit, hingga Band Competition.
“Acaranya akan sangat seru, tidak hanya talk show tapi juga pertunjukan musik dan kegiatan menarik lainnya. Rugi kalau tidak ikut,” ajak Suharini. (***)
