
INDOPOS– STIKOM Cipta Karya Informatika (CKI) sukses menggelar Seminar Internasional secara hybrid yang mengusung tema “Optimization of Artificial Intelligence (AI) in various sectors
:OpportunitiesorThreats?“.
Dalam kesempatan itu, STIKOM CKI mengundang narasumber dari 3 (tiga) negara, yakni Dr. Felomino Gargar (Vice President The Holy Child Colleges of Butuan- Philippines), Dr. Kathleen Brown (Founder of Global SEN Academy, Los Angeles-USA), dan Dr. Nico Irawan, M.Pd (Thai Global Business Administration Technological College-Thailand).
Ketua STIKOM CKI, Dr. Mesra Betty Yel, M.M, DBA, M.Kom, yang diwakili oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Yuma Akbar, M.Kom dalam sambutannya mengatakan hampir seluruh sektor, baik instansi pemerintah maupun swasta terdampak oleh perkembangan Artificial Intelligence (AI).
“Mereka mulai mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan layanan pelanggan,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).
Menurutnya, transformasi digital mencakup pemanfaatan komputasi awan, big data, dan otomatisasi yang menyederhanakan proses kerja dan pengambilan keputusan.
“Teknologi e-commerce telah membuka peluang baru bagi bisnis untuk menjangkau konsumen yang lebih luas tanpa batasan geografis. Karenanya, dalam Seminar Internasional ini, kami mengangkat tema terkait kecerdasan buatan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempelajari AI di era global,” papar Yuma Akbar.
Berbeda, Ketua Dewan Penasehat STIKOM CKI, Dr H Supriyatin, M.M manilai kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi menjadi sangat penting ditengah kemajuan teknologi saat ini.
“Kolaborasi interdisipliner yang terfokus pada pertimbangan etika, berpotensi mengembangkan AI di berbagai aspek kehidupan kita. Hal itu sekaligus memitigasi potensi risiko yang terkait dengan penggunaannya oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mengimbangi pesatnya perkembangan AI di berbagai sektor, maka perlu dilakukan antisipasi dalam dunia pendidikan, yang akan mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin di masa depan. Dikatakanya lagi, AI membawa perubahan yang signifikan dalam tujuan pendidikan dimana fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi merupakan hasil yang paling penting.
“Bila kita berbicara masalah teknologi pendidikan, kita harus fair mengatakan bahwa belum sepenuhnya teknologi AI ini digunakan dalam pembelajaran. Namun kita harus tetap optimis, agar generasi muda paham bagaimana menggunakan AI dengan lebih bijaksana ” beber Ketua Pelaksana Seminar Internasional STIKOM CKI 2025,.Tatinia Arda Rizqi Amalia, S.T., M.Kom. (***)