INDOPOS-Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta telah mengevaluasi lajur sepeda terproteksi di berbagai wilayah Jakarta. Keputusan itu didasari dengan adanya sejumlah aduan atau laporan dari warga terkait kondisi stick cone yang rusak di sejumlah lajur sepeda.
Bahkan, masyarakat khususnya para pengguna jalan menilai keberadaan Stick cone cenderung membahayakan bagi pengguna sepeda dan motor di Jakarta.
“Kalau tujuannya untuk keselamatan masyarakat khususnya pengguna jalan, saya sangat mendukung langkah tersebut,” ujar Ketua Fraksi pd di DPRD DKI Jakarta, Desie Christhyana Sari kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Dia mengatakan, penggunaan Stick cone di Jakarta tidak up to date. Sebab, volume kendaraan di Jakarta sangat tinggi.”Dari catatan yang ada, setiap harusnya lebih dari 3 juta kendaraan roda dua melintas di jakarta dan jutaan roda empat. Dengan adanya stick cone seperti itu, jelas sangat menggangu pengguna jalan,” katanya.
Idealnya, penggunaan mata kucing untuk pembatasan jalur sepeda dan mobil. Mengingat tingginya pengguna sepeda di Jakarta disaat jam kerja atau pun saat car freeday.”Karena itu tidak akan membahayakan,” imbuhnya. (Si)